Siapa Mau Datang Ke-Banjarmasin

Pasar Terapung


banjarmasin

pasar_apung01

Wisata pasar terapung dibanjarmasin memberikan ciri khas tersendiri terhadap kehidupan masyarakatnya terutama pemanfaatan sungai sebagai sarana transportasi air, perdagangan dan pariwisata. Banjarmasin sebagai ibukota propinsi adalah pusat perdagangan dan pariwisata. Kota ini mendapat julukan Kota Air karena letak daratan yang beberapa senti di bawah permukaan air laut. Yang paling terkenal di Banjarmasin adalah pasar terapung.

Kegiatan di Pasar Terapung dimulai pagi hari sebelum matahari terbit antar pukul 05.30 wit sampai dengan pukul 08.00 wit. bahkan para pedagang ada yang berdatangan pada sore hari dan bermalam di sekitar lokasi pasar diatas perahunya menunggu pagi hari, di pasar ini tidak ada peraturan resmi yang bertujuan untuk pengatur jalannya kegiatan perdagangan, bahkan jika ada peraturan resmi tentang kegiatan pasar mereka enggan mentaatinya dan pasar akan bubar serta menyebar di seputar sjngai Barito yang semakin jauh dari muara Sungai Kuin.
Pengertian Pasar Terapung adalah sebagaimana layaknya pasar yang ada di darat, dimana terdapat sejumlah pedagang yang menempati deretan tempat berdagang. Biasanya mereka menjual sejumlah barang kebutuhan sehari-hari, dalam pengertian ini dapat dikatakan Pasar Terapung adalah kongkrit atau nyata ada lokasinya dan ada kegiatan perdagangan baik sebagai penjual maupun pembeli yang berasal dari berbagai penjuru kota dan desa, pasar letaknya sangat strategis antara Kabupaten Barito Kuala dan lalu lintas ke Kalimantan Tengah.

Tidak dibuatnya peraturan resmi tentang Pasar Terapung adalah merupakan kebijaksanaan Pemerintah Kota Banjarmasin, yang menganggap bahwa sebagai wadah perdagangan Pasar Terapung belum dapat menyumbang income atau pendapatan daerah, namun demikian pemerintah kota tetap memperhatikan keberadaannya, bukan dalam kaitan kegiatan perdagangannya melainkan memanfaatkan sebagai obyek dan daya tarik wisata minat khusus sebagai aset budaya dan adat istiadat masyarakat Banjar, dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa serta hubungan sosial antara pedagang dan pembeli dan sesama pedagang (pedagang pembelantikan dengan pedagang eceran dan pedagang kecil).

Pasar Terapung akan berakhir atau kegiatannya akan terhenti dengan sendirinya setelah -natahari sepenggalah atau kira-kira pukul 08.00 – 09.00, yang tertinggal dari kegiatan itu hanya pedagang panganan, dan atau pedagang barang-barang kelontongan yang berada di pinggir sungai, ditengah sungai dengan jukung besar/kelotok serta lanting.


Mesjid Raya Banjarmasin

masjid_banjarmasin1

Mesjid Raya Banjarmasin adalah merupakan contoh bangunan yang tidak lagi memiliki kaitan dengan arsitektur lokal dari sisi desain eksteriornya. Terlihat dari gambar diatas, bangunan ini memiliki bentuk-bentuk baru yang hanya dapat dicapai melalui bahan bangunan baru seperti tembok, beton dan baja.

Kantor Pos Banjarmasin

kantor_pos

Kantor Pos dengan tampilan yang mirip seperti karakter rumah adat yaitu kesan simetris, atap pelana dan gabungan perisai, namun dalam material baru dengan bahan dasar batu, semen, bata, dan beton. Karakter yang dibawa dari rumah adat berbahan kayu sedikit banyak masih tampak dan memberikan pengaruh pada bangunan ini, meskipun terlihat bahwa banyak hal yang berubah tetapi kita masih dapat melihat hal yang lama dalam konteks baru.

Pulau Kambang

pulaukembang01

Pedagang-pedagang Inggeris di sekitar tahun 1698 menbuka kantor dagang di Banjarmasin. Hubungan Inggeris dengan kerajaan Banjar tidak begitu baik. Untuk menghancurkan kekuasaan Inggeris ini, raja Banjar bergantung kepada tenaga penduduk asli golongan Biaju di daerah Barito.
Menurut laporan Hamilton tahun 1757 pada waktu malam hari telah turun ke muara Camcuk ini orang Biaju sekitar 3.000 orang. Mereka me-nyerang loji dan benteng-benteng Ingeris, sedangkan sisanya menghancurkan kapal-kapal yang berada di sungai Baritu.
Menurut ceritera orang-orang tua bangkai kapal-kapal Inggeris itu lambat laun ditumpuki oleh aliran lumpur dari sungai Baritu sehingga menimbulkan sebuah pulau, di tengah-tengah sungai Baritu. Pulau inilah yang kemudian dinamakan orang Pulau Kembang.

Istilah pulau kembang ini ada beberapa versi :

Versi pertama mengatakan bahwa tanah yang bam muncul di permu-kaan air itu mengambang atau menguap. Makin lama makin luas, sehingga pulau itu dinamakan Pulau Kembang atau Pulau Maluap.

Versi yang kedua mengatakan lain lagi. Setelah pulau ini muncul di permukaan air dan ditumbuhi hutan dia menjadi kediaman sekelompok monyet. Orang desa sekitamya menganggap bahwa monyet-monyet ini ti-,dak lain dari pada orang halus yang memakai sarungan monyet. Kelompok monyet ini dipimpin oleh seekor yang besar sekali. la diberi nama si Ang-gur.
Pulau yang baru muncul ini kemudian dijadikan orang tempat berna zar. Mereka datang ke pulau ini membawakan sajen seperti pisang, telor, nasi ketan dan sebagainya. Dan ini selalu disertai mayang-pinang dan kembang-kembang. Sajen ini biasanya diberikan kepada kawanan monyet ini. Pulau tempat berhajat dan menabur kembang itu disebut orang Pulau Kembang.

Sumber : http://www.banjarmasin.go.id